Usia
Senja
Pada poster kritikan sosial yang saya buat dengan tema “
Usia Senja ” menceritakan sosok manusia yang sudah memiliki usia yang sangat
tua dan lambat untuk berjalan kaki. Dengan adanya tersebut kita bisa melihat
sosok orang tua kita apabila sudah tua nantinya, dengan umur yang sudah tua
semua panca indera dan gerakan pada tubuh akan semakin melambat dan akan
berkurang kemampuan motorik tidak seperti waktu usia muda. Waktu usia senja
akan kita rasakan apabila saat kita sudah berusia tua.
Poster kritikan sosial yang saya buat memiliki konsep
sosok manusia yang usia sangat tua dengan kehidupan yang tidak sesuai atau
tidak seharusnya untuk diusia tua. Dengan adanya iklan kritikan sosial ini,
supaya masyarakat generasi muda agar lebih memperhatikan sosok manusia yang
sudah tua dengan memberikan kasih sayang, kepedulian terhadap orang yang sudah
diusia tua dan tidak melantarkan orang yang sudah menjadi orang tua kita yang
sudah berusia senja. Setiap daerah pasti memiliki kebudayaan adat istiadat
untuk mengormati orang yang lebih tua, tapi pada iklan yang saya buat
menggunakan teknik fotografi yang menggambarkan dua manusia tua yang
berkeliling dikeramaian kota untuk
mencari kertas yang bernilai untuk memenuhi kehidupan sehari – harinya. Dengan
adanya iklan kritikan sosial yang menggunakan teknik fotografi, bisa menjadikan
contoh dan memberitahukan generasi muda untuk selalu menjaga orang tua kita dan
memberikan kehdupan yang bahagia kelak diusia senjanya. Juga bisa terennyuh
atas gambaran orang tua dengan kehidupan seperti itu yang tak layak untuk
kehidupan senjanya. Menambahkan head line “ kehidupan ini tak seharusnya
untukku “ untuk menekankan kepada generasi muda melihat orang tuanya yang akan
mengalami usia senja supaya bisa berfikir untuk kebahagiaannya.
Dodol
Buleleng
Dodol merupakan makanan tradisional yang memiliki rasa
legit dan sangat enak. Setiap daerah di Indonesia ada memiliki makanan khas
tradisional seperti dodol, misal seperti di jakarta, garut, jawa timur bahkan
di cina. Pada umumnya dodol terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula
merah, gula pasir dan bahan perasa lainnya..Di bali juga terdapat makanan khas
tradisional dodol yaitu terkenal dengan sebutan dodol buleleng. Masyarakat
menyebut dodol buleleng dikarenakan proses pembuatan dodol ini masih tergolong
tradisional dan dikerjakan pada industri - industri rumahan di daerah Buleleng,
Bali Utara yang merupakan kota asal pembuatannya. Dodol Buleleng memiliki ciri
khas tersediri selain pada bungkusnya juga terletak pada bahan baku pembuatannya.
Pada dodol ini pembuatannya berbeda dengan dodol lainnya, dengan menggunakan
bahan ketan hitam, santan dan gula merah sehingga makanan tradisional tersebut
berwarna hitam pekat hasil dari ketan hitam tersebut. Pada bungkusnya, dodol
buleleng ini menggunakan 'klobot' atau daun jagung kering. Bentuknya
dibuat sedikit memanjang dengan kedua sisi diikat menggunakan tali rafia. Aroma
daun jagung kering sebagai pembungkusnya yang wangi memberi sensasi tersendiri
saat menikmati dodol yang berwarna hitam pekat ini. Keunikan lainnya, dodol
Buleleng tidak dikemas dalam kotak-kotak atau plastik. Dodol ini
direnceng jadi satu memanjang tiap 10 buah dan digantung dengan tali rafia.
Tiap renceng dijual dengan harga Rp 10.000,00. Dengan harga yang sesuai dengan
citarasa dodol buleleng, masyarakat pelancong dari daerah lain banyak membeli
untuk di jadikan oleh – oleh keluarganya.
Poster makanan tradisional dodol buleleng khas bali yang
saya buat memiliki konsep unik dan
nikmat apabila dilihat dikarenakan dodol tersebut dibungkus dengan daun jagung
kering dan mencoba memperlihatkan bentuk dodol tersebut dengan cara membuka
bungkus dari dodol tersebut dan membukanya agar terlihat dodol yang manis legit
berwarna hitam pekat yang sangat nikmat apabila memakannya dan disajikan di
piring supaya terlihat modern apabila disajikan di rumah makan yang menjual
makanan tradisional dan terlihat pas untuk cemilan di pagi hari ditambah dengan
secangkir teh hangat. Pada makanan
tradisional dodol buleleng ini, banyak di beli para pelancong untuk dijadikan
oleh – oleh keluarganya. Dodol ini juga
sebagai sajian saat upacara keagamaan.
Dengan menggunakan teknik fotografi saya membuat iklan tersebut agar
terlihat menarik perhatian dan merubah persepsi masyarakat yang awalnya makanan
tradisional tersebut dijual dengan cara di renteng, terlihat menarik dengan
cara disajikan di piring untuk memberikan inovasi baru yang modern. Menambahkan
headline “manis dan legit” supaya pesan citarasa dari dodol tersebut
tersampaikan kepada masyarakat untuk segera membelinya.
hembok sangare
BalasHapus