Rabu, 09 Januari 2013

Tugas Uas Psikologi Persepsi


 
Usia Senja

            Pada poster kritikan sosial yang saya buat dengan tema “ Usia Senja ” menceritakan sosok manusia yang sudah memiliki usia yang sangat tua dan lambat untuk berjalan kaki. Dengan adanya tersebut kita bisa melihat sosok orang tua kita apabila sudah tua nantinya, dengan umur yang sudah tua semua panca indera dan gerakan pada tubuh akan semakin melambat dan akan berkurang kemampuan motorik tidak seperti waktu usia muda. Waktu usia senja akan kita rasakan apabila saat kita sudah berusia tua.
          
             Poster kritikan sosial yang saya buat memiliki konsep sosok manusia yang usia sangat tua dengan kehidupan yang tidak sesuai atau tidak seharusnya untuk diusia tua. Dengan adanya iklan kritikan sosial ini, supaya masyarakat generasi muda agar lebih memperhatikan sosok manusia yang sudah tua dengan memberikan kasih sayang, kepedulian terhadap orang yang sudah diusia tua dan tidak melantarkan orang yang sudah menjadi orang tua kita yang sudah berusia senja. Setiap daerah pasti memiliki kebudayaan adat istiadat untuk mengormati orang yang lebih tua, tapi pada iklan yang saya buat menggunakan teknik fotografi yang menggambarkan dua manusia tua yang berkeliling dikeramaian  kota untuk mencari kertas yang bernilai untuk memenuhi kehidupan sehari – harinya. Dengan adanya iklan kritikan sosial yang menggunakan teknik fotografi, bisa menjadikan contoh dan memberitahukan generasi muda untuk selalu menjaga orang tua kita dan memberikan kehdupan yang bahagia kelak diusia senjanya. Juga bisa terennyuh atas gambaran orang tua dengan kehidupan seperti itu yang tak layak untuk kehidupan senjanya. Menambahkan head line “ kehidupan ini tak seharusnya untukku “ untuk menekankan kepada generasi muda melihat orang tuanya yang akan mengalami usia senja supaya bisa berfikir untuk kebahagiaannya.




 
Dodol Buleleng

            Dodol merupakan makanan tradisional yang memiliki rasa legit dan sangat enak. Setiap daerah di Indonesia ada memiliki makanan khas tradisional seperti dodol, misal seperti di jakarta, garut, jawa timur bahkan di cina. Pada umumnya dodol terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula merah, gula pasir dan bahan perasa lainnya..Di bali juga terdapat makanan khas tradisional dodol yaitu terkenal dengan sebutan dodol buleleng. Masyarakat menyebut dodol buleleng dikarenakan proses pembuatan dodol ini masih tergolong tradisional dan dikerjakan pada industri - industri rumahan di daerah Buleleng, Bali Utara yang merupakan kota asal pembuatannya. Dodol Buleleng memiliki ciri khas tersediri selain pada bungkusnya juga terletak pada bahan baku pembuatannya. Pada dodol ini pembuatannya berbeda dengan dodol lainnya, dengan menggunakan bahan ketan hitam, santan dan gula merah sehingga makanan tradisional tersebut berwarna hitam pekat hasil dari ketan hitam tersebut. Pada bungkusnya, dodol buleleng ini menggunakan 'klobot' atau  daun jagung kering. Bentuknya dibuat sedikit memanjang dengan kedua sisi diikat menggunakan tali rafia. Aroma daun jagung kering sebagai pembungkusnya yang wangi memberi sensasi tersendiri saat menikmati dodol yang berwarna hitam pekat ini. Keunikan lainnya, dodol Buleleng tidak dikemas dalam kotak-kotak atau plastik. Dodol ini  direnceng jadi satu memanjang tiap 10 buah dan digantung dengan tali rafia. Tiap renceng dijual dengan harga Rp 10.000,00. Dengan harga yang sesuai dengan citarasa dodol buleleng, masyarakat pelancong dari daerah lain banyak membeli untuk di jadikan oleh – oleh keluarganya.

            Poster makanan tradisional dodol buleleng khas bali yang saya buat memiliki konsep  unik dan nikmat apabila dilihat dikarenakan dodol tersebut dibungkus dengan daun jagung kering dan mencoba memperlihatkan bentuk dodol tersebut dengan cara membuka bungkus dari dodol tersebut dan membukanya agar terlihat dodol yang manis legit berwarna hitam pekat yang sangat nikmat apabila memakannya dan disajikan di piring supaya terlihat modern apabila disajikan di rumah makan yang menjual makanan tradisional dan terlihat pas untuk cemilan di pagi hari ditambah dengan secangkir  teh hangat. Pada makanan tradisional dodol buleleng ini, banyak di beli para pelancong untuk dijadikan oleh –  oleh keluarganya. Dodol ini juga sebagai sajian saat upacara keagamaan.  Dengan menggunakan teknik fotografi saya membuat iklan tersebut agar terlihat menarik perhatian dan merubah persepsi masyarakat yang awalnya makanan tradisional tersebut dijual dengan cara di renteng, terlihat menarik dengan cara disajikan di piring untuk memberikan inovasi baru yang modern. Menambahkan headline “manis dan legit” supaya pesan citarasa dari dodol tersebut tersampaikan kepada masyarakat untuk segera membelinya.









1 komentar: